Jakarta Presiden secara resmi meluncurkan Program Bantuan Ekonomi Baru 2025 dalam konferensi pers di Istana Negara. Program ini menjadi strategi utama pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat di tengah dinamika global.

Dalam pidatonya, Presiden menegaskan bahwa kebijakan ini dirancang agar manfaat pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. "Pemerintah ingin memastikan bahwa rakyat kecil, pelaku UMKM, hingga sektor penting seperti pangan dan energi dapat bertahan menghadapi tantangan ekonomi dunia," ujar Presiden.

Fokus Utama Program Bantuan

Adapun fokus utama dari program ini mencakup:

1. Subsidi langsung bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk kebutuhan pokok.
2. Dukungan UMKM melalui akses kredit berbunga rendah, pelatihan digital, dan pendampingan usaha.
3. Investasi pangan dan energi guna memastikan ketersediaan serta stabilitas harga.
4. Program padat karya sebagai upaya menciptakan lapangan kerja lokal.

Anggaran dan Target

Menteri Keuangan menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran khusus dengan memanfaatkan optimalisasi penerimaan negara serta efisiensi belanja. Lebih dari 20 juta keluarga ditargetkan menerima manfaat langsung dari program ini.

Harapan Pemerintah

Pemerintah menekankan bahwa program ini tidak hanya menjadi stimulus jangka pendek, melainkan juga penguat daya tahan ekonomi dalam jangka panjang. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dianggap penting demi kesuksesan program.

Kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan agar program berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi rakyat, tegas Presiden.

Kesimpulan

Peluncuran Program Bantuan Ekonomi Baru 2025 menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan rakyat di tengah tantangan global. Rincian teknis pelaksanaan akan diumumkan oleh kementerian terkait dalam waktu dekat.